Jumat, 20 Mei 2011

KENDALA YANG DI HADAPI DALAM BUDI DAYA CABAI HIBRIDA 2

        OLEH          : MUHAMMAD ASHURI EL FALAKHI
                      Petani Kecil di Tengah Hutan Terpencil

2. Bibit cabai banyak yang mati setelah pindah tanam :
             Permasalahan ini sering kali dihadapi oleh para petani cabai, banyak faktor yang menyebabkan benih/bibit cabai mati setelah pindah tanam hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a). Tanaman kurang bisa beradaptasi dengan lahan, atau sinar matahari yang terlalu terik terutama di musim kemarau sehingga menyebabkan banyak tanaman yang stres dan mati. 
cara antisipasi : untuk mengantisipasi hal ini ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh petani untuk meminimalisir jumlah bibit yang mati al :
1) minimal 5 hari sebelum benih akan di pindah kelahan, benih harus mendapatkan sinar matahari secara penuh, untuk meningkatkan daya tahan benih terhadap sinaran matahari di areal pertanaman. oleh karena itu sungkup harus dibuka penuh tiap pagi sampai sore, baru ketika menjelang malam atau turun hujan sungkup benih di tutup.
2), Penanaman bibit cabai sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari selebas jam 2 sore atau untuk daerah yang sangat panas bisa setelah jam 3 sore, hal ini akan memberikan waktu yang cukup bagi benih untuk bisa beradaptasi dengan lahan,.
3). setiap pagi selama kurang lebih satu minggu benih harus disirami, bila cuaca panas (musim kemarau) penyiraman dilakukan pagi dan sore hari. penyiraman di pagi hari harus seudah selesai sebelum jam 8 pagi.
b). benih layu karena serangan penyakit rebah semai (dumping off) yang disebabkan oleh  Jamur Rizoctonia solani.
    Untuk mngendlikan hal ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain :
1). Pengapuran bedengan dengan dolomit atau kalsit dengan dosis 2 - 3 ton / perhektar untuk mencegah pertumbuhan cendawan.
2). sebelum pindah tanam bibit disiram dulu dengan larutan fungisida previkur -N dosis 1cc/L atau dengan fungisida derosal dosis 2 gr/l.
3) usahakan hanya menanam bibit yang kokoh dan kuat serta sehat benar sehingga produktifitas cabai dapat diandalahkan.


c). Benih mati karena dimakan ulat tanah (Agrotis Ipsilon) atau anjing tanah (orong - orong), hal ini ditandai dengan adanya keratan pada pangkal batang tanaman. 
      Untuk mengatasi hal ini maka langkah yang perlu dilakukan adalah :
1). lubang tanaman dibuat minimal satu hari sebelum tanam, jadi satu hari sebelum tanam lubang tanaman harus sudah dibuat semua. untuk membuat lubang tanaman lebih praktis dengan di tugal saja dengan ukuran lebar tugal yang disesuaikan dengan besar polibag.
2). setelah lubang tanaman dibuat pada waktu sore hari habis asar menjelang maghrib seluruh lubang tanaman tadi disemprot dengan insektisida matador/decis dengan dosis 2 cc/L bisa di tambah fungisida kasumin atau benlok dengan dosis 2 gr/l. Insya Allah jumlah tanaman yang mati karena dimakan ulat tanah atau rebah semai akan dapat ditekan menjadi seminimal mungkin.


       cara - cara di atas adalah cara praktis yang sering penulis lakukan dan sudah terbukti efektif dan efisien. mungkin cara - cara ini kurang lazim dan barang kali bertentangan dengan pendapat atau saran dari para pakar yang di muat di berbagai buku2 budi daya cabai hibrida. Hal itu jangan di jadikan permasalahan karena masing - masing daerah penanaman memiliki perlakuan sendiri2. Tapi untuk cara ini Insya Allah betul -betul sudah teruji........


(Bersambung)     pada halaman berikutnya..................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar